Saya ingat ketika masih kecil, salah seorang paman saya, Fahrur Rozy (Allahu Yarhamhu) pernah bilang ke saya "lek wayahe kurbanan; lek gak iso mbeleh sapi yo mbeleh wedos, lek gak iso wedos yo pitek jago" (Kalau waktunya hari raya kurban; kalau gak bisa menyembelih sapi, ya menyembelih kambing. Kalau gak bisa menyembelih kambing, ya menyembelih ayam jago)
Saya waktu itu pun yang sedikit tahu (saat ini juga sedikit) tentang kriteria hewan kurban bertanya dalam hati, "apakah diperbolehkan menyembelih kurban dengan selain hewan al-an'am?" (ternak perspektif fiqh)
Melihat kepada teks yang dituliskan an-Nawawi dalam al-Majmu'nya serta Ibn Qudamah dalam al-Mughninya maka sepertinya konsep hewan kurban yang harus diharuskan berasal dari al-an'am (hewan ternak) yang hanya terdiri dari unta, sapi atau kerbau, kambing atau domba. Ketetapan ini sangat sulit untuk diusik kebenarannya.
al-Mawardi juga menguatkan bahwa hewan kurban haruslah berasal dari al-an'am. Bahkan Wahbah az-Zuhaili mengatakan itu adalah perkara yang ittifaq (disepakati).
Bukan hanya az-Zuhaili, ash-Shona'i, pengarang Subul as-Salam yang berasal dari golongan Syi'ah juga mengakui adanya ittifaq (kesepakatan) dalam masalah ini.
Lalu dimana letak "problem", sehingga muncul isu bahwa ada kebolehan mengganti hewan al-an'am dengan selainnya? Hal ini sebenarnya berasal dari sebuah riwayat dari Ibn Abbas yang banyak diceritakan dalam kitab-kitab fiqh, bahkan Syafi'iyah sekalipun.
Sebut saja: Bughyat al-Mustarsyidin, al-Bajuri hingga Tausyikh karya al-Bantani merekam riwayat itu, bahwa Ibn Abbas memperbolehkan menyembelih kurban dengan ayam ataupun angsa. Bahkan salah seorang guru dari pengarang Bughyat al-Mustarsyidin menyuruh orang-orang untuk bertaqlid (mengikuti) Ibn Abbas dalam masalah ini serta membawa konsep ini pada akikah, sehingga saat itu boleh seorang berakikah dengan ayam jago.
Ada juga riwayat bahwa Bilal bin Rabbah pernah berkata, "Aku bukanlah orang yang peduli kalau seumpama berkurban hanya dengan ayam jantan (jago), aku lebih suka kalau biaya kurban itu digunakan untuk bersedekah kepada fakir miskin yang membutuhkan."
Dzohiriyah? Ya akan kita bahas pandangan madhab ini, sepertinya akhir-akhir saya tertarik dengan madhab ini.
Dzohiriyah sendiri, dengan mengacu pada redaksi yang dituliskan oleh Ibn Hazm dalam al-Muhalla bi al-Atsar memperbolehkan berkurban dengan hewan apapun selagi dagingnya boleh untuk dikonsumsi, baik itu ayam, burung ataupun kuda.
So, nggak salah juga bagi mereka yang ingin berkurban dengan ayam, tentunya bagi orang fakir ataupun dengan "manuk emprit" bagi yang kefakirannya sudah Top Global.Toh andaipun keabsahan kurban mereka ditolak, paling tidak mereka mendapatkan pahala atas kebahagiaan mereka merayakan Hari Raya Kurban.
Dan bagi jomblo, cukuplah dengan berkurban perasaan.
Selamat berkurban!
(Ilham Murtadlo Chaidary)
Refrensi:
al-Majmu' (Yahya bin Syaraf an-Nawawi):
فشرط المجزئ في الاضحية أن يكون من الانعام وهي الابل والبقر والغنم سواء في ذلك جميع أنواع الابل من البخاتي والعراب وجميع أنواع البقر من ...وجميع أنواع الغنم من الضأن والمعز وانواعهما ولا يجزئ غير الانعام
al-Mughni (Ibn Qudamah al-Hanbali):
ولا يجزئ في الأضحية غير بهيمة الأنعام، وإن كان أحد أبويه وحشيالم يجزئ أيضا
Fiqh al-Islami wa Adillatuhu (Wahbah az-Zuhaili):
تفق العلماء على أن الأضحية لا تصح إلا من نَعم: إبل وبقر (ومنها الجاموس) وغنم
Subul as-Salam (Muhammad bin Ismail ash-Shana'i):
اتفق العلماء على أن الأضحية لا تصح إلا من نعم: إبل وبقر ومنها الجاموس، وغنم ومنها المعز بسائر أنواعها
al-Bajuri (Muhammad bin Ibrahim al-Bajur):
عن ابن عباس رضي الله عنهما انه يكفي في الأضحية إراقة الدم ولو من دجاجة وأوز كما قاله الميداني وكان شيخنا يأمر الفقير بتقليده ويقيس علي الأضحية العقيقة ويقول لمن ولد له مولود عق بالديكة علي مذهب ابن عباس
Tausyikh ala Ibn Qasim (Muhammad bin Umar al-Bantani):
عن ابن عباس رضي الله عنهما انه يكفي في الأضحية إراقة الدم ولو من دجاجة وأوز كما قاله الميداني وكان شيخنا يأمر الفقير بتقليده ويقيس علي الأضحية العقيقة ويقول لمن ولد له مولود عق بالديكة علي مذهب ابن عباس
Bughyat al-Mustarsyidin (Abd ar-Rahman bin Muhammad al-Masyhur):
(فَائِدَةٌ) عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ يَكْفِى فِى الأُضْحِيَةِ إِرَاقَةُ الدَمِ وَلَو مِنْ دَجَاجَةٍ وَأَوْزٍ كَمَا قَالَهُ المَيْدَنِى وَكَانَ شَيْخُنَا يَأَمُرُ الفَقِيْرَ بِتَقْلِيْدِهِ وَيَقِيْسُ عَلَى الأُضْحِيَةِ العَقِيْقَةَ وَيَقُولُ لِمَنْ وُلِدَ لَهُ مَولُودٌ عَقَّ بِالدِّيْكَةِ عَلَى مَذْهَبِ إِبْنِ عَبَّاس
al-Muhalla bi al-Atsar (Ibn Hazm):
ومن طريق سعيد بن منصور نا أبو الأحوص أنا عمران بن مسلم هو الجعفي - عن سويد بن غفلة قال: قال لي بلال: ما كنت أبالي لو ضحيت بديك، ولأن آخذ ثمن الأضحية فأتصدق به على مسكين مقتر فهو أحب إلي من أن أضحي
.....
مسألة: والأضحية جائزة بكل حيوان يؤكل لحمه من ذي أربع، أو طائر،
كالفرس، والإبل، وبقر الوحش، والديك، وسائر الطير والحيوان الحلال أكله
والأفضل في كل ذلك ما طاب لحمه وكثر وغلا ثمنه.