Secercah Jejak Teori Evolusi Ibn Khaldun

Ibn Khaldun (1332-1406) adalah seorang sejarawan, filosof, dan sosiolog Muslim dari abad ke-14 yang terkenal karena karyanya yang monumental, "Muqaddimah" atau "Pendahuluan." Ia terkenal dalam bidang sosiologi Islam lewat teori Ashabiyyah yang ia tawarkan. Dalam biologi, namanya sering disebut ikut dalam menggagas konsep evolusi (tathowwur).


Berbicara soal teori evolusi, Ibn Khaldun memang tidak secara khusus mengembangkan teori evolusi biologis seperti yang diajukan oleh Charles Darwin, namun jejak-jejak gagasan teori evolusi bisa kita temukan dalam Muqaddimah/Tarikh yang ia tulis.

Ia memulai pembahasan dengan hasil pengamatannya pada dunia (alam) yang dipenuhi oleh makhluk. Ia mengatakan bahwa segala sesuatu di dunia (alam) ini mempunyai hukum tatanan, sebab-akibat, keberadaan suatu eksistensi beserta ketiadaannya. Semua itu bagi Ibn Khaldun sangat menakjubkan dan tidak akan berujung.

Lanjut ia membahas dunia nyata jasmani (al-alam al-mahsus al-jatsmani), yaitu dunia asal yang bisa diamati. Disana terdapat perubahan "unsur", seperti perubahan tanah menjadi air, api serta udara. Ia juga sedikit menyinggung perubahan yang terjadi di dunia langit (alam al-aflak) merupakan perubahan yang lebih "halus".

Ilustrasi


Selanjutnya ia mengatakan bahwa dunia pembentukan (alam at-takwin) dimulai dari munculnya sebuah sel/unsur/zat/senyawa yang kemudian berubah menjadi sebuah tumbuhan, lalu menjadi hewan. Semua itu atas susunan dari sebuah proses (evolusi) memukau. Akhir dari kompleksitas sebuah sel berhubungan erat dengan kompleksitas awal dari sebuah tumbuhan, seperti rumput ataupun tumbuhan yang tidak memiliki biji. Akhir dari kompleksitas sebuah tumbuhan seperti kurma dan anggur berhubungan erat dengan kompleksitas awal dari sebuah hewan, seperti siput dan kerang yang hanya memiliki kekuataan pada hal perabaan saja.

Dunia hewan (alam al-hayawan) berkembang dengan sangat pesat dan memiliki banyak sekali cabang. Semua perkembangan itu berhenti ketika sampai pada titik perubahan hewan tersebut menjadi manusia yang memiliki pikiran serta intelek yang kompleks. Manusia yang berubah ini merupakan perubahan (evolusi) dari dunia kera (alam al-qirdah) yang dalam dunia kera itu sudah ada persatuan antara indra dan kesadaran, tetapi tidak sampai memiliki pikiran serta intelek yang kompleks seperti halnya manusia. Ini (kera) adalah awal dari kompleksitas dari manusia.

Tentunya, pemaparan yang disampaikan oleh Ibn Khaldun masih jauh dari kata sempurna apabila dibandingkan dengan teori evolusi modern yang berkembang saat ini. Saya sebagai pribadi yang kurang mengerti tentang teori evolusi modern tidak berani berkomentar lebih banyak.

Hehehehe, apabila keimanan seseorang goyah ketika sedang membaca Muqaddimah Ibn Khaldun, fix ia adalah hamba amatiran, sama seperti saya.





(Ilham Murtadlo Chaidary)





Refrensi:
Tarikh Ibn Khaldun (Ibn Khaldun):
أرشدنا الله وإيّاك أنّا نشاهد هذا العالم بما فيه من المخلوقات كلّها على هيئة من التّرتيب والإحكام وربط الأسباب بالمسبّبات واتّصال الأكوان بالأكوان واستحالة بعض الموجودات إلى بعض لا تنقضي عجائبه في ذلك ولا تنتهي غاياته وأبدأ من ذلك بالعالم المحسوس الجثمانيّ وأوّلا عالم العناصر المشاهدة كيف تدرج صاعدا من الأرض إلى الماء ثمّ إلى الهواء ثمّ إلى النّار متّصلا بعضها ببعض وكلّ واحد منها مستعدّ إلى أن يستحيل إلى ما يليه صاعدا وهابطا ويستحيل بعض الأوقات والصّاعد منها ألطف ممّا قبله إلى أن ينتهي إلى عالم الأفلاك وهو ألطف من الكلّ على طبقات اتّصل بعضها ببعض على هيئة لا يدرك الحسّ منها إلّا الحركات فقط وبها يهتدي بعضهم إلى معرفة مقاديرها وأوضاعها وما بعد ذلك من وجود الذّوات الّتي لها هذه الآثار فيها ثمّ انظر إلى عالم التّكوين كيف ابتدأ من المعادن ثمّ النّبات ثمّ الحيوان على هيئة بديعة من التّدريج آخر أفق المعادن متّصل بأوّل أفق النّبات مثل الحشائش وما لا بذر له وآخر أفق النّبات مثل النّخل والكرم متّصل بأوّل أفق الحيوان مثل الحلزون والصّدف ولم يوجد لهما إلّا قوة اللّمس فقط ومعنى الاتّصال في هذه المكوّنات أنّ آخر أفق منها مستعدّ بالاستعداد الغريب لأن يصير أول أفق الّذي بعده واتّسع عالم الحيوان وتعدّدت أنواعه وانتهى في تدريج التّكوين إلى الإنسان صاحب الفكر والرّويّة ترتفع إليه من عالم القردة الّذي اجتمع فيه الحسّ والإدراك ولم ينته إلى الرّويّة والفكر بالفعل


Previous
Next Post »